* Asal Usul Nama Kabupaten Situbondo
Oke , postingan pertama tentang Kabupaten tercinta " Situbondo " . tau Situbondo ? Tau lah ... walau hanya sedikit" . Nama Kab.Situbondo berasal dari nama Pangeran Situbondo yaitu Pangeran Aryo Gajah
Situbondo, dimana sepengetahuan masyarakat Situbondo bahwa Pangeran
Situbondo tidak pernah menampakkan diri, hal tersebut dikarenakan
keberadaannya di Kabupaten Situbondo kemungkinan sudah dalam keadaan
meninggal-dunia akibat kekalahan pertarungannya dengan Joko Jumput,
sehingga hanya ditandai dengan ditemukannya sebuah 'odheng' (ikat
kepala) Pangeran Situbondo yang ditemukan di wilayah Kelurahan Patokan
dan sekarang dijadikan Ibukota Kabupaten Situbondo. Arti kata SITUBONDO berasal dan
kata : SITI = tanah dan BONDO ikat, hal tersebut dikaitkan dengan suatu
keyakinan bahwa orang pendatang akan diikat untuk menetap di tanah
Situbondo, Kenyataan mendekati kebenaran karna banyak orang pendatang
yang akhirnya menetap di Kabupaten Situbondo.
* Perubahan Nama Kabupaten
Pada mulanya nama Kabupaten Situbondo adalah "Kabupaten Panarukan"
dengan Ibukota Situbondo, sehingga dahulu pada masa Pemerintahan Belanda
oleh Gubernur Jendral Daendels (± th 1808 - 1811) yang membangun jalan
dengan kerja paksa sepanjang pantai utara Pulau Jawa dikenal dengan
sehutan "Jalan Anyer - Panarukan" atau lebih dikenal lagi "Jalan
Daendels", kemudian seiring waktu berjalan barulah pada masa
Pemerintahan Bupati Achmad Tahir (± th 1972) diubah menjadi Kabupaten
Situbondo dengan Ibukota Situbondo, berdasankan Peratunan Pemerintah RI
Nomor. 28 / 1972 tentang Perubahan Nama dan Pemindahan Tempat Kedudukan
Pemerintah Daerah.
Perlu diketahui pula bahwa Kediaman Bupati Situbondo pada masa
lalu belumlah berada di lingkungan Pendopo Kabupaten namun masih
menempati rumah pribadinya, baru pada masa Pemerintahan Bupati Raden
Aryo Poestoko Pranowo (± th 1900 - 1924), dia memperbaiki Pendopo
Kabupaten sekaligus membangun Kediaman Bupati dan Paviliun Ajudan Bupati
hingga sekarang ini, kemudian pada masa Pemerintahan Bupati Drs. H.
Moh. Diaaman, Pemerintah Kabupaten Situbondo memperbaiki kembali Pendopo
Kabupaten (± th 2002).
* Kesenian atau Budaya
Wayang Topeng (Kadar)
Musik Tongtong
Musik tongtong yang terdapat di Kabupaten Situbondo Jawa Timur
sebenarnya tidak terlepas dari kesamaan budaya masyarakat Situbondo
dengan masyarakat asli pulau Madura. Dimana pada abad ke-18 kemerosotan
kondisi sosial dan ekonomi di Madura memicu emigrasi besar-besaran.
Salah satu tempat tujuan emigrasi adalah daerah pesisir utara ujung
timur Pulau Jawa seperti Situbondo, Probolinggo, Bondowoso dan Jember.
Musik tradisional seperti tongtong merupakan aspek kebudayaan yang tidak
lepas dari masyarakat pendukungnya. Musik apapun tidak akan dapat
tumbuh dan berkembang tanpa adanya dukungan yang baik dari masyarakat
pendukungnya. Karena tidak mungkin suatu bentuk kesenian itu ada
ditengah-tengah kehidupan masyarakat tertentu tanpa memiliki fungsi dan
peranan yang berarti bagi masyarakat tersebut. Seperti yang diungkapkan
Khayam (1981: 38) bahwa: “Kesenian tidak pernah berdiri lepas dari
masyarakat, sebagai salah satu bagian yang penting dari kebudayaan itu
sendiri”.
Tradisi Ojhung
Tradisi Ojung adalah Tradisi saling pukul badan dengan menggunakan
senjata rotan ini dimainkan oleh dua orang. Kedua peserta Ojung saling
bergantian memukul tubuh lawannya. Jika peserta satu memukul, maka
lawannya akan berusaha menangkis dan menghindar. "Tradisi ini merupakan
suatu keharusan yang harus dilaksanakan oleh kepala desa yang bertujuan
untuk menghindari bencana alam, dihindari cari carok, sebab kalau Ojung
tidak diadakan setiap tahunnya selalu terjadi carok" ujar sesepuh adat.
Tradisi Petik Laut
Ritual ini yang selalu dinantikan dan rutin dilakukan dikalangan
komunitas nelayan, termasuk nelayan petik laut di Desa Kilen Sari,
Kecamatan Panarukan. Upacara ritual yang selalu dipadati ribuan warga
nelayan tersebut merupakan acara puncak. Ada pemutaran film, pentas
seni, pementasan musik gambus, orkes dangdut, dan tari gandrung
banyuwangi. Ada juga Pengajian dan berbagai lomba untuk masyarakat
nelayan. seperti renang bebas, domino, catur, tari, tarik tambang, dan
panjat pinang.
Inti kegiatan petik laut adalah saat pelarungan sesaji ke tengah
laut, sesaji itu disatukan dalam sebuah perahu kecil. Isinya
macam-macam, namun yang paling menonjol adalah kepala sapi. Sebelum
dilarung, sesaji itu telah melalui serangkaian ritual. Perahu sesaji
diturunkan kelaut beramai-ramai kemudian dilarung ketengah dan
ditenggelamkan. Sekretaris Panitia Petik Laut menambahkan "petik laut
untuk melestarikan budaya bangsa". Sumberdananya berasal dari swadaya
murni masyarakat nelayan. Mulai sumbangan dari pemilik perahu, kapal
selerek, porsen, gandrung, dan kapal jurung. "Ditambah partisipasi dari
pengusaha, masyarakat umum kilensari, instansi terkait, serta semua
nelayan kilensari," ungkapnya. Membuang sesaji ketengah laut diyakini
warga nelayan khususnya warga kilensari akan membawa keselamatan bagi
Nelayan.
* MAKANAN KHAS SITUBONDO
Jika kalian singgah di Kabupaten Situbondo Jangan lupa mencicipi nikmatnya makanan khas Kota ini. ada banyak jenis makanan favorit yang melegendaris warisan leluhur warga Situbondo yang sampai sekarang masih
tetap ada turun temurun,Yaitu " TAJIN PALAPPA,NASI KARAK,NASI
KALDU " . 3 makanan khas Kota
Situbondo ini mempunyai ciri dan citarasa yang khas.
Tajin Palappa yaitu bubur dengan siraman bumbu kacang , ditambah sayur kecambah dan kangkung , tetapi yang membuat istimewa
adalah bumbunya : petis merah,cabe, kacang tanah dan cuka. Biar lebih seru di tambah irisan kue Hongkong atau Ote ote Hemmm....,Plus racikan
bumbunya itu yang hanya orang asli situbondo yang bisa membuatnya terasa
nikmat biasanya di jual pada pagi hari,
Lalu Nasi Karak nih dia nasi dengan taburan kelapa dan serta rempah bumbu khas Situbondo dengan lauk ikan tongkol biasanya bumbu merah atau mereka menyebutkan bumbu
GESSENG..wuiiih Jadi Laperr nih he he he..,nah yang terakhir
Nasi Kaldu
nih bagi yang suka daging sapi dan kikil dengan kacang ijo juga di santap hangat hangat dengan kuah yang banyak..sluruuuup
dah...hehehe...gimana? Rugi kalo gak mampir dan mencicipi makanan khas
Kota Situbondo.